Ilustrasi
Batu empedu adalah salah satu masalah kesehatan yang terjadi tanpa gejala. Hampir 50% penderita batu empedu tidak merasakan gejala apa-apa, 30% merasakan gejala nyeri dan 20% berkembang menjadi komplikasi.
Saat ini jumlah penderita batu empedu ini cenderung meningkat karena perubahan gaya hidup, seperti misalnya banyaknya makanan cepat saji (fast food) yang dapat menyebabkan kegemukan yang merupakan faktor terjadinya batu empedu. Lantas, seperti apa sebenarnya penyakit radang kandung empedu yang sampai membuat Ibu Negara Ani Yudhoyono menjalani operasi beberapa waktu lalu? Radang kandung empedu biasanya ditandai dengan didiagnosa menderita maagkarena rasa nyeri pada ulu hati, padahal secara anatomi empeduterletak pada perut sebelah kanan atas. DR Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) mengatakan sekitar 20 persen pasien dengan keluhan nyeri ulu hati atau nyeri perut disebabkan oleh adanya gangguan pada kandung empedu baik akibat batu atau peradangan itu sendiri. "Sedangkan sekitar 80 persen berumur di atas 40 tahun serta tidak ada yang berumur di bawah 30 tahun," kata Dr Ari dalam siaran persnya yang diterima INILAH.COM. Menurut Dr Ari, untuk mengetahui penyebab dari rasa nyeri ulu hati tersebut, perlu dilakukan USG abdomen sehingga bisa diketahui apakah ada peradangan baik akut maupun kronis di kandung tersebut. Serta bisa juga mengidentifikasi adanya batu pada kandung empedu. Dr Ari menjelaskan rasa nyeri ulu hati akibat kandung empedu terjadi karena adanya peradangan pada kandung empedu, baik yang berlangsung akut maupun kronis.
Namun nyeri ini juga bisa terkadi akibat adanya batu pada kandung empedu. Jika dianalisa lebih lanjut, batu ini terdiri dari batu kolesterol dan batu pigmen.
"Nyeri yang muncul akibat adanya masalah di kandung empedu berlangsung beberapa saat dan berulang (kolik bilier), biasanya nyeri ini bisa menjalar ke punggung belakang," jelas Dr Ari. Peradangan pada kandung empedu (kholesistitis) yang berlangsung secara tiba-tiba atau akut, bisa ringan hingga berat. Pada kondisi yang berat, infeksi bisa saja mengenai bagian tubuh lain selain kandung empedu seperti pankreas. Jika infeksinya luas dan sistemik maka bisa membahayakan jiwa. Cara penanganannya Pasien dengan radang kandung empedu akut perlu dirawat di RS dan mendapatkan antibiotik sistemik. Jika kondisinya ringan dan batu empedu tidak menimbulkan keluhan sama sekali, biasanya tidak perlu dioperasi. Pengobatan batu kandung empedu yang tunggal dan kecil (diameter kurang dari 1,5 cm) cukup dengan diet dan obat-obatan yang bekerja melarutkan batu kolesterol seperti ursodeoxycholic acid (UDCA). Obat ini biasanya diberikan selama tiga bulan. Tapi jika kandung empedu yang bermasalah ini terdapat batu di dalamnya dengan ukuran besar maka kandung empedu ini harus diangkat (kolesistektomi). Saat ini sebagian besar RS sudah menerapkan teknik laparoskopi, sehingga komplikasi setelah operasi jadi minimal. Menurut Dr Ari, risiko lain terjadinya batu kandung empedu antara lain obesitas, diabetes mellitus, penurunan berat badan yang mendadak, pasien dengan sindrom metabolik seperti kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah, kadar trigliserida yang tinggi, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, riwayat keluarga kandung empedu, diet tinggi lemak, tinggi kolesterol serta rendah serat. Selain itu pasien yang sudah dioperasi kandung empedunya tetap harus menjaga asupan makanan, karena bisa saja terbentuk pasir dan batu pada saluran empedunya meskipun kandung empedu itu sudah diangkat. |
ATTENTION
Selamat datang Di Blog Saya,disini merupakan Blog untuk saya menulis dan mengumpulkan berita dari berbagai sumber dan saya rangkum untuk disajikan kepada anda semua.
Artikel yang saya sajikan disini ada yang dari saya sendiri maupun dari sumber lain yang saya sadur dan yang saya sebutkan sumbernya .
Gambar yang saya muat disini saya ambil dari search google yang sesuai dengan artikel yang saya tampilkan.
Jika ada Pengaduan yang mengklaim artikel ataupun gambar dalam Blog saya ini sebagai miliknya, maka kami akan mengecek kebenaranya dan jika memang benar, kami bersedia menghapusnya dari Blog saya ini.
Sekali lagi niat kami hanya menginformasikan dan menyebarluaskan pengetahuan yang kami anggap perlu untuk kami berikan kepada umum tanpa berniat mengakui atau mengklaim artikel atau file yang bukan milik kami.
Terimakasih atas segala perhatian dari para pengunjung blog ini.